Sebagai seorang
mahasiswa baru yang mendaftar di sebuah fakultas, ini merupakan pengalaman baru
bagiku. Ini adalah pertemuan terakhirku
sebelum aku mengikuti ospek . Aku dan teman-temanku masuk ke dalam ruangan
untuk mengikuti beberapa pengarahan untuk perlengkapan ospek. Di selah-selah
mendengarkan pengarahan datang seorang
cewek yang terlambat datang.
“ Permisi ka….!!!!
Masih bisa masuk…..???? ” kata mawar dengan lembut dan sopan.
“ Ya, silahkan masuk. Cari tempat kosong.”kata
panitia sambil menunjuk ke arah kursi yang kosong.
Penjelasan yang keluar
dari mulut panitia pelaksana bak sebuah syair indah yang dilanturkan kepadaku.
Sehingga aku tidak konsentrasi terhadap penjelasan hari ini. Cewek itu menjadi
ratu di otak ku dan memerintahkan aku untuk tidak memerhatikan benda lain
selain dirinya.
“wah… siapa yah nama
cewek yang terlambat tadi itu…..???” kataku dengan penasaran.
Setelah selesai
pengarahan aku cepat-cepat bangkit dari tempat dudukku dan mencari cewek itu.
Tujuanku hanya satu untuk mengetahui siapa namanya, berapa nomor handphonenya,
tinggal dimana, dan kalau masih di beri kesempatan aku bahkan akan bertanya
siapa nama mammy and pappynya, paman dan bibinya, dan kucingnya juga (sebuah
pertanyaan yang tidak perlu dipertanyakan).
Tapi niatku itudengan
terpaksa harus ku buang jauh-jauh. Cewek
itu sudah tidak ada, suasana parkiran
mulai sepi. Yang ada hanya beberapa orang yang lagi menungu jemputan . Aku
mengambil keputusan untuk pulang saja
dan bertekad akan berusaha untuk mengethui siapa namanya.
***
Sore ini aku siap-siap
berangkat ke kampus baru ku dan akan tinggal di asrama selama ospek. InsyaAllah
aku akan tinggal di asrama selama ospek dan seterusnya. Aku melangkahkan kaki
kananku keluar dari pintu rumahku dengan harapan dan doa.
“Semoga di kampus ini
aku akan mendapatkan SESUATU ”sambil tersenyum.
(kata
SESUATU sengaja diperbesarkan dan
diulang supaya lebih penasaran)
Dalam
satu kamar ada tiga orang yang menempatinya, kami semua berasal dari kampung
yang berbeda-beda. Setelah berkenalan
dengan mereka, kami ngobrol sampai larut malam bercerita mengenai kelebihan
kampung masing-masing. Karena kutub atas dan bawah mataku saling tarik-menarik
, aku mengambil keputusan untuk tidur dan mengistirahatkan tubuh yang lelah.
Dan besok aku harus bangun subuh-subuh menyiapkan fisik dan mentalku untuk
pergi berperang (ospek) ini semua antara hidup dan mati ku sebagai seorang junior.
***
Seiring berjalannya waktu , ospek
telah ku lewati. Setelah melewati masa-masa pembantaian, dimaki, dicaci,
dihina, dan semuanya yang jelek-jelek. Aku banyak mendapatkan penbelajaran yang yang
bermanfaat. Tapi ada satu yang belum aku tahu yaitu nama cewek itu. Dia tidak
pernah bertanya selama ada pemberian materi, tidak pernah dikerjaiin sama
senior. Penasaraaku sudah sampai pada tingkat kecamataan,seorang cewek yang
misterius tapi bisa mengontor hati dan pikiran yang sering memberontak.
Tanggal
12 September 2007, kuliah perdana untuk semua fakultas. Niatku untuk mengetahui
nama cewek itu sudah hampir sebesar bola matahari yang ada di cakrawa. Aku dan
randy berjalan menuju kelas dan tak pernah terpikir di pikiranku akan melewati
moment yang berbahagia ini. Aku secara tidak sengaja menjenggol cewek itu dan
bukunya terjatuh. Sebagai cowok yang merasa punya tanggungjawab,aku pun
mengambilkan buku cewek tersebut.
“
Ini bukunya. SORRY ya....!!!” kataku
sambil tersenyum lebar.
“oh
it’s OKY udah biasa ko”
“
Bisa kenalan gak……???” aduh, sorry ya …..aku jadi banyak Tanya nih….!!! (sambil
mengaruk kepala )
“
Santai aja, kamu gak usah geogi kaya sih. Well aku mawar” tersenyum dan
menghulurkan tangannya
Ko
aku bisa jadi bego kaya gih sih…?? Ko aku bisa salah tingkah….?? Kok….Kok…. Kok…..
kok…... Aku pusing tujuh keliling. Seharusnya aku yang menghulurkan tanganku
duluan bukan mawar. Tapi semua ini tidak perlu aku cari jawabannya lagi karena
jawabannya sudah ada di depanku.
Dengan
spontan aku merespon pertanyaan mawar dan langsung menghulurkan tanganku
kepadanya dan berkata “ Hendra”..
“heheeee”
“ko
kamu ketawa, ada yang lucu ya sama wajahku atau penampilanku katro” sambil
memegang wajahnya dan kelihatan bingung.
“enggak
ko, kamu yang santai aja ya gak usah georgi kaya gini. Aku pengen kamu buang
jauh-jauh georgi kamu agar pembicaraan kita bisa lebih akrab.
“iya,
hendra emang orangnya kaya gitu, pemalu….!!!. Apalagi sama cewek truz ceweknya
kamu, pasti dia lebih malu.” Kata randy sambil tersenyum melihatku.
“eh
apa-apaan kamu nih randy, aku gak kaya gitu tahu….” Balasku
“udah-udah
gak usah berabatam, kalian lucu deh. Tadi aku ketawa karena pas kamu ngasih
tahu nama kamu, jawabannya terlalu singkat dan kelihataan banget groginya.
“heheee”
sambil mengaruk kepala (memangnya kenapa kepalanya di garuk terus mank ada
kutunya ya)
“udah
dulu ya aku mahu masuk ruangan dulu, baca-baca buku dulu sebelum dosenku masuk”
katanya sanbil berjalan meningalkan aku dan randy
“ko
kamu gak minta no HPnya, FB, atau TWITERnya sih hen…???”
“iya
ko aku bisa lupa minta ya…!!. Itu semuakan penting untuk komunikasi…!!
Bagaimana caranya untuk aku ketemu lagi sama dia….??? Mahasiswi yang ada di
kampus ini bukan lumayan banyak tapi terlalu banyak.”
Aku
dan randy berjalan melewati mahasiswa-mahasiswi yang tidak pernah punya keinginan
untuk mencampuri urusan orang lain, yang meraka tahu adalah urusan merka
sendiri aja. Aku sangat berterima kasih kepada tuhan karena telah memberiku
nikmat walau hanya sebentar. Meskipun aku tidak mengetahui no HPnya tapi aku
yaki kalau aku dan mawarmemang berjodoh kami pasti akan ketemu lagi.
***
Suara
azan membangunkanku dari mimipi-mimpi yang indah , menuntut agar aku segera
melaksanakan sholat subuh yang merupakan kewajibanku sebagai seorang muslim
yang baik. Setelah itu aku bergegas mandi untuk ke kampus lebih awal dari
biasanya dan berharap aku bisa bertemu dengan mawar lagi.
Satu
jam, hari demi hari dan bulan demi bulan telah berlalu, namun bayangan mawar
masih belum terlihat. Hati ini mulai gelisah apa ada yang buruk terjadi
kepadanya. Mudah-mudahan mawar baik-baik sekarang dan tidak ke kampus dengan
alasan benar-benar mendadak dan penting. Apa mawar tidak mengunakan jalan ini
lagi untuk ke ruangan kuliahnya….??? Pertanyaan demi pertanyaan akhirnya mun
cul di otak ku. Apa mawar akan menjadi cewek yang misterius lagi..???
“
Ran…. ko aku udah lama gak pernah lihat mawar ya…!!! Memangnya mawar
kemana…???”
“
Gak tahu juga tu ya. Kamu pasti kangen sama mawar yaa….!!! Ayoo ngaku aja…!!!!”
“
Kalau kangen sih mungkin gak wajar
soalnya aku bukan siapa-siapanya mawar. Tapi aku hanya khawatir sama mawar..!!”
“kenapa
kamu gak ke perpustakaan aja and minta biodata mawar sama petugas perpus.”
“Ide
yang bagus banget, kenapa kamu gak ngomong dari dulu. Thanks banget ya atas
sarannya.” berteriak sambil memeluk randy.
“Kalau
gitu ayo kita ke perpus sekarang.”
“Ayo”
***
Suasana
puspustakaan lagi sepi, hanya ada
beberapa meja yang terisi oleh mahasiswa yang lagi sibuk mengerjakaan
tugas masing-masing. Namun semua itu tidak aku ambil pusing karena aku memang
bukan orang yang GU ( gila urusan ) . Langsung saja aku menuju ke meja tempat
petugas perpus duduk.
“Permisi
bu, sorry saya ganggu sebentar waktunya. Saya mahu minta ibu tolang carikan
saya biodata mahasiswi yang namanya mawar”
“Nama
lengkapnya siapa”
“aduh…
saya tidak tahu siapa nama lengkapnya . Bagaimana nih bu”
“ya
udah enggak apa-apa kok. Tapi kamu tahu orangnya kan..??”
“
Iya bu.”
Dengan
cepat jari jemari petugas perpus memgetik-ngetik tombol keybroad dan langsung
mencari biodata tentang mawar. Hanya dalam hitungan beberapa menit muncul di
layar monitor biodata mawar. Ternyata bukan 1
mawar yang ada di kampus ini tapi ada beberapa.